MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS
DASAR MANAJEMEN &BISNIS
DASAR MANAJEMEN &BISNIS
Kelompok 3 :
Puji Hastuti (13.5.00142)
Dany Febriana (13.5.00140)
Ratnaningtyas K A (13.5.00155)
Evan Krisna B (13.5.00147)
Andika Chandra S (13.5.00163)
Sulistiyanto Adi (13.5.00145)
Arif Setiawan (13.5.00138)
STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA
2014
MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS
A.
MENGENALI KEBUTUHAN KONSUMEN
Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan pelaku
bisnis ketika menentukan strategi
pemasaran adalah mengetahui apa yang diinginkan oleh
pelanggan. Dengan mengetahui apa yang diinginkan setiap pelanggan, tentunya
Anda bisa menentukan produk atau jasa seperti apa yang sebenarnya mereka
butuhkan.
Karenanya sebelum Anda memutuskan terjun di dunia
usaha, penting bagi Anda untuk melakukan penelitian atau survey pasar untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang Anda bidik. Dalam hal ini,
Anda bisa menggunakan cara sederhana untuk mengetahui minat pelanggan
terhadap sebuah produk. Berikut kami informasikan beberapa cara untuk mengenali kebutuhan konsumen Anda.
1. Bertanya langsung kepada para konsumen
Strategi sederhana ini sering kita temui langsung di lapangan, namun sebagai konsumen kita tidak sadar bahwa sebenarnya sang pelaku usaha sedang melakukan survey pasar dengan cara paling sederhana untuk mengetahui minat dan kebutuhan para konsumen. Contohnya saja apabila kita membeli produk sabun mandi di toko kelontong, biasanya sang pedagang tak segan-segan menanyakan merek produk sabun yang kita inginkan sebelum mereka memberikan pelayanan. Ketahuilah bahwa dari pertanyaan tersebut, para pedagang warung kelontong bisa menentukan merek sabun apa saja yang paling banyak diminati para konsumen, sehingga di waktu yang akan datang mereka akan berbelanja merek sabun yang paling banyak dipilih konsumen.
1. Bertanya langsung kepada para konsumen
Strategi sederhana ini sering kita temui langsung di lapangan, namun sebagai konsumen kita tidak sadar bahwa sebenarnya sang pelaku usaha sedang melakukan survey pasar dengan cara paling sederhana untuk mengetahui minat dan kebutuhan para konsumen. Contohnya saja apabila kita membeli produk sabun mandi di toko kelontong, biasanya sang pedagang tak segan-segan menanyakan merek produk sabun yang kita inginkan sebelum mereka memberikan pelayanan. Ketahuilah bahwa dari pertanyaan tersebut, para pedagang warung kelontong bisa menentukan merek sabun apa saja yang paling banyak diminati para konsumen, sehingga di waktu yang akan datang mereka akan berbelanja merek sabun yang paling banyak dipilih konsumen.
2. Jadilah konsumen bagi bisnis Anda sendiri
Memposisikan diri seolah-olah Anda adalah pelanggan bisnis Anda sendiri bisa cukup membantu para pelaku usaha untuk memahami sudut pandang setiap konsumen. Dengan strategi tersebut Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya, jangan ragu untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang Anda miliki, agar sudut pandang konsumen terhadap bisnis Anda bisa lebih baik.
Memposisikan diri seolah-olah Anda adalah pelanggan bisnis Anda sendiri bisa cukup membantu para pelaku usaha untuk memahami sudut pandang setiap konsumen. Dengan strategi tersebut Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya, jangan ragu untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang Anda miliki, agar sudut pandang konsumen terhadap bisnis Anda bisa lebih baik.
3. Kuisioner dan survey.
Tak jarang para pelaku usaha sengaja membuat kuisioner atau tabel survey untuk mengetahui apa saja keinginan konsumen dan mengukur seberapa besar kepuasan yang diperoleh setiap konsumen. Dalam menjalankan strategi ini Anda bisa membuat kuisioner ataupun survey dalam bentuk tertulis maupun interview secara langsung dengan para konsumen. Cara seperti ini mungkin sering kita temui ketika kita membeli sebuah produk di supermarket, dan ada petugas SPG (sales promotion girl) yang menanyakan data kita untuk melakukan survey pasar.
4. Melihat data statistik pelanggan
Untuk mengetahui keinginan konsumen, Anda bisa menganalisa apakah konsumen anda puas terhadap produk yang dijual dengan melihat data statistik pelanggan. Jika mereka terus kembali dan berulang-ulang menggunakan produk atau jasa Anda, bisa diartikan bila produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Namun jika rata-rata konsumen hanya membeli produk Anda satu kali saja, maka perlu dipertanyakan lagi kualitas produk yang Anda pasarkan.
5. Lakukan survey dari tenaga penjual yang Anda miliki
Keinginan setiap konsumen bisa Anda ketahui dari para tenaga penjual yang Anda miliki. Sebab, mereka adalah orang-orang yang paling mengerti apa yang menjadi keluhan konsumen dan mengetahui pula apa yang banyak dicari konsumen. Karena itu, jadikan tenaga sales sebagai tangan kanan Anda yang bisa membangun hubungan cukup kuat dengan konsumen.
Tak jarang para pelaku usaha sengaja membuat kuisioner atau tabel survey untuk mengetahui apa saja keinginan konsumen dan mengukur seberapa besar kepuasan yang diperoleh setiap konsumen. Dalam menjalankan strategi ini Anda bisa membuat kuisioner ataupun survey dalam bentuk tertulis maupun interview secara langsung dengan para konsumen. Cara seperti ini mungkin sering kita temui ketika kita membeli sebuah produk di supermarket, dan ada petugas SPG (sales promotion girl) yang menanyakan data kita untuk melakukan survey pasar.
4. Melihat data statistik pelanggan
Untuk mengetahui keinginan konsumen, Anda bisa menganalisa apakah konsumen anda puas terhadap produk yang dijual dengan melihat data statistik pelanggan. Jika mereka terus kembali dan berulang-ulang menggunakan produk atau jasa Anda, bisa diartikan bila produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Namun jika rata-rata konsumen hanya membeli produk Anda satu kali saja, maka perlu dipertanyakan lagi kualitas produk yang Anda pasarkan.
5. Lakukan survey dari tenaga penjual yang Anda miliki
Keinginan setiap konsumen bisa Anda ketahui dari para tenaga penjual yang Anda miliki. Sebab, mereka adalah orang-orang yang paling mengerti apa yang menjadi keluhan konsumen dan mengetahui pula apa yang banyak dicari konsumen. Karena itu, jadikan tenaga sales sebagai tangan kanan Anda yang bisa membangun hubungan cukup kuat dengan konsumen.
B.
MENETAPKAN SASARAN DAN
MERUMUSKAN STRATEGI
Penetapan tujuan bisnis (business goals) berarti menetapkan tujuan-tujuan yang menjadi sasaran sebuah bisnis. Setiap bisnis memerlukan tujuan karena itu pembahasan dimulai dari aspek-aspek dasar penentuan tujuan organisasi. Selanjutnya, manajer juga perlu membuat keputusan tentang serangkaian tindakan atau program kerja yang bersifat komprehensif dan terintegrasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, penentuan program kerja atau strategi tersebut tidak mungkin dibuat berdasarkan satuan problem sementara atau hanya untuk memenuhi kebutuhan yang muncul seketika. Namun, penentuan program tersebut meliputi cakupan yang lebih luas dalam menghadapi perubahan lingkungan dan tantangan-tantangan yang muncul di masa mendatang.
Penetapan tujuan bisnis (business goals) berarti menetapkan tujuan-tujuan yang menjadi sasaran sebuah bisnis. Setiap bisnis memerlukan tujuan karena itu pembahasan dimulai dari aspek-aspek dasar penentuan tujuan organisasi. Selanjutnya, manajer juga perlu membuat keputusan tentang serangkaian tindakan atau program kerja yang bersifat komprehensif dan terintegrasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, penentuan program kerja atau strategi tersebut tidak mungkin dibuat berdasarkan satuan problem sementara atau hanya untuk memenuhi kebutuhan yang muncul seketika. Namun, penentuan program tersebut meliputi cakupan yang lebih luas dalam menghadapi perubahan lingkungan dan tantangan-tantangan yang muncul di masa mendatang.
1. Penetapan Tujuan
Tujuan (goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diharapkan dan direncanakan. sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya. Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi tersebut.
Tujuan (goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diharapkan dan direncanakan. sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya. Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi tersebut.
·
Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi
para karyawan di semua tingkatan manajemen. Apabila semua karyawan sampai
tingkat yang paling bawah mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapai
perusahaan maka lebih kecil kemungkinan akan terjadi kesalahan-kesalahan dalam
pengambilan keputusan.
·
Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Contohnya, apabila perusahaan
menginginkan peningkatan pasar yang lebih besar pada satu tahun selanjutnya
maka perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan ini.
·
Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk
menentukan budaya perusahaan (corporate culture).
·
Penetapan Tujuan dapat membantu perusahaan dalam
mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan.
2.
Jenis-jenis
Tujuan
Tujuan suatu perusahaan sangat terkait dengan aktivitas perencanaan strategis sebagai upaya Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah menetapkan sasaran (goal) – tujuan (objective) yang diharapkandan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Tujuan bisnis adalah sejumlah sasaran yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai oleh perusahaan. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila perusahaan mampu mengimplementasikan langkah langkah/ strategi yang tertuang di dalam perencanaan.
Tujuan suatu perusahaan sangat terkait dengan aktivitas perencanaan strategis sebagai upaya Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah menetapkan sasaran (goal) – tujuan (objective) yang diharapkandan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Tujuan bisnis adalah sejumlah sasaran yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai oleh perusahaan. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila perusahaan mampu mengimplementasikan langkah langkah/ strategi yang tertuang di dalam perencanaan.
Adapun macam-macam strategi:
a.
Strategi Korporasi (Corporate strategy )
Adalah strategi untuk menentukan keseluruhan
sikap langkah perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan
mengelola bisnis atau lini produknya , seperti : meningkatkan aktifitas/
investasi termasuk penghematan.
b.
Strategi Bisnis (Business / Competitive Strategy )
Strategi yang diambil pada level
unit-unit usaha/ lini produk yang difokuskan pada peningkatan posisi saing
perusahaan.
c.
Strategi Fungsional ( Functional
Strategy )
Para manajer dalam bidang spesifik hanya memutuskan
cara terbaik mencapai tujuan perusahaan dengan menjadi seproduktif mungkin.
Menetapkan Sasaran Bisnis
Adalah pembentukan target, dimana organisasi dan manager mengukur keberhasilan dan kegagalan dari setiap level kegiatan.
Tujuan dari penetapan sasaran organisasi:
Menetapkan Sasaran Bisnis
Adalah pembentukan target, dimana organisasi dan manager mengukur keberhasilan dan kegagalan dari setiap level kegiatan.
Tujuan dari penetapan sasaran organisasi:
a. Menyediakan arah dan pedoman bagi
manajer pada semua level
b. Membantu perusahaan
mengalokasikan sumberdaya, wilayah di mana diharapkan untuk tumbuh sebagai
prioritas utama.
c. Membantu menetapkan budaya
perusahaan.
d. Membantu manajer dalam menilai
kinerja perusahaan.
Macam-macam
sasaran:
Tujuan tiap perusahaan berbeda
tergantung pada maksud dan misinya, terlepas dari hal tersebut, setiap
perusahaan memiliki sasaran:
a. Jangka Panjang
Adalah tujuan yang ingin dicapai
dalamjangka waktuyang relatif panjang,secara umum biasanya 5 tahun atau lebih
dimasa yang akan datang.
b.
Jangka
Menengah
Adalah tujuan yang ingin dicapai
dalamjangka waktu yang relatif lebih pendek, secara umum biasanya 1-5 tahun.
c. Jangka Pendek
Adalah tujuan yang ingin dicapai
dalam jangka waktu yang relatif pendek,secara umum biasanya kurang dari 1
tahun.
PERUMUSAN
STRATEGI
Adalah penciptaan program yang
luas untuk menetapkan dan mencapai sasaran organisasi. Langkah – langkah
perumusan strategi
a. Menetapkan Sasaran Strategis.
Sasaran strategis adalah sasaran
jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan. Setelah
sasaran strategis ditetapkan biasanya perusahaan menempuh proses yang disebut
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat). SWOT adalah proses
Identifikasi dan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman lingkungan sebagai bagian dari perumusan strategi.
b. Menganalisis organisasi dan lingkungannya.
Analisis
lingkungan adalah proses analisis terhadap lingkungan usaha dari ancaman
dan kesempatan organisasi. Analisis organisasi adalah proses analisis kekuatan
dan kelemahan perusahaan.
c.
Menyesuaikan organisasi dan
lingkungannya.
Menyesuaikan
ancaman dan kesempatannya terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan
adalah inti perumusan strategi.
TINGKATAN
PERENCANAAN
a. Perencanaan Strategis
Merefleksikan keputusan-keputusan
tentang alokasi sumberdaya, prioritas perusahaan dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapaitujuan-tujuan strategis tersebut.
Biasanya
dibuat oleh Dewan Direksi dan Manager Puncak.
b. Perencanaan Taktis
Perencanaan dengan rentang yang
lebih pendek untuk mengimplementasikan aspek-aspek tertentu dari perencanaan
strategis perusahaan yang biasanya dibuat oleh Manager Level Menengah Keatas
c. Perencanaan Operasional
Biasanya dibuat oleh manager
level menengah kebawah untuk menentukan target2-target jangka pendek: harian,
mingguan dan bulanan
PERENCANAAN KONTINJENSI DAN
MANAJEMEN KRISIS
Terkait dengan lingkungan
usaha yang sulit diprediksi, dan dapat menyebabkan masalah utama yang tidak
diharapkan, perusahaan mengembangkan 2 metode perencanaan:
a. Perencanaan Kontinjensi
Menghargai kebutuhan untuk
menemukan solusi pada aspek2 masalah tertentu
b. Manajemen Krisis
Adalah metode-metode
organisasi terkait dengan hal-halyang bersifat darurat yang memerlukan
penanganan segera.
C.
PROSES MANAJEMEN
Meliputi proses Perencanaan, pengorganisasia, Pengarahan, dan Pengendalian
seluruh aspek organisasi: keuangan, fisik, manusia, sumber-sumber informasi
dalam mencapai tujuan perusahaan.
a.
PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses
penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana cara
terbaik untuk melakukan hal tersebut.
b.
PENGORGANISASIAN
Proses manajemen dalam
menetapkan cara terbaik dalam rangka mengatur sumberdaya dan aktivitas
organisasi, sehingga menjadi struktur yang padu.
c.
PENGARAHAN
Proses manajemen pengarahan dan
pemotivasian karyawan agar sesuai dengan upaya pencapaian tujuan organisasi.
d.
PENGENDALIAN
Adalah proses manajemen yang
memonitor kinerja organisasi untuk memastikan sesuai dengan upaya-upaya
pencapaian tujuan organisasi.
D.
TIPE MANAJER
Tingkatan Manajer:
a. Manajer Puncak
Manajer yang bertanggung jawab
pada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan kinerja dan aktivitas
perusahaan.
b. Manajer Menengah
Manajer yang bertanggung jawab
pada pengimplementasian strategi kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh
manajer puncak.
c. Manajer Lini Pertama
Manajer yang bertanggung jawab
langsung atas pekerjaan karyawan (supervisi)
Bidang-Bidang Manajemen
Kesemua tingkatan manajemen di atas bekerja pada berbagai bidang dalam
suatu perusahaan, meliputi: Sumber daya Manusia, Informasi dan Keuangan,
Operasional, Pemasaran.
a. Manajer Sumber Daya Manusia
bertugas: Rekruitmen, Pelatihan, Evaluasi kinerja, dan Penentukan besarnya
kompensasi bagi karyawan.
b. Manajer Informasi bertugas
dan bertanggung jawab terkait: Perancangan dan Penerapan Sistem untuk
menggabungkan, mengorganisasikan, dan mendistribusikan informasi.
c. Manajer Keuangan : Merencanakan
dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangan.
d. Manajer Operasi terkait dengan
tugas-tugas dan tanggung jawab pada sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam
produksi, persediaan, dan pengawasan kualitas dari barang dan jasa yang
dihasilkan.
e. Manajer Pemasaran bertanggung
jawab atas kegiatan-kegiatan yang mencakup pengembangan, penetapan harga,
promosi dan distribusi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
E.
DASAR KETERAMPILAN MANAJEMEN
Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan ketrampilan Teknis,
Hubungan Manusia, Konseptual dan Pengambilan Keputusan serta Pengelolaan Waktu.
a. Ketrampilan Teknis
Ketrampilan yang diperlukan untuk
melakukan tugas khusus.
b. Ketrampilan Hubungan Manusia
Ketrampilan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain
c. Ketrampilan Konseptual
Ketrampilan terkait dengan
kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak, mendiagnosis dan
menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
d. Ketrampilan Pengambilan Keputusan
Kemampuan dalam identifikasi
masalah, dan menentukan langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah.
e. Ketrampilan Pengelolaan Waktu
Ketrampilan yang berkaitan dengan
pemanfaatan waktu secara produktif.
KEAHLIAN MANAJEMEN UNTUK ABAD KE DUA PULUH
SATU
Pada abad 21 manajer dituntut untuk memiliki wawasan terhadap pasar asing
dan kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mampu
bersaing dalam lingkungan global.
F. MANAJEMEN DAN BUDAYA
KORPORASI
Budaya perusahaan meliputi pengalaman, kisah, kepercayaan dan norma-norma
bersama yang memberikan ciri suatu organisasi yang akan membantu dalam
menciptakan iklim kerja dan bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi.
MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA DAN MENGELOLA
PERUBAHAN
Budaya perusahaan mempengaruhi budaya dan perilaku manajemen, untuk itu
manajer harus memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya, menyalurkan budaya
itu pada orang lain dalam organisasi dan dapat mempertahankan budaya
tersebut. Jika harus mengubah budaya
dapat ditempuh dengan tiga tahap:
a. Manajemen Puncak mengidentifikasi perubahan lingkungan
sebagai tanggapan terbaik terhadap masalah yang dihadapi.
b. Merumuskan visi perusahaan baru.
c. Menetapkan sistem baru untuk menghargai dan
memberikan kompensasi kepada karyawan yang mengukuhkan nilai baru perusahaan.
No comments:
Post a Comment