October 26, 2014

Mengelola Perusahaan Bisnis Dasar Manajemen & Bisnis

MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS
DASAR MANAJEMEN &BISNIS


Kelompok 3 :



Beril Nurochmah             (13.5.00172)
Dewi Fatikha Sari         (13.5.00158)
Puji Hastuti                      (13.5.00142)
Dany Febriana                 (13.5.00140)
Ratnaningtyas K A          (13.5.00155)
Evan Krisna B                 (13.5.00147)
Andika Chandra S           (13.5.00163)
Sulistiyanto Adi               (13.5.00145)
Arif Setiawan                   (13.5.00138)

STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA
2014

MENGELOLA PERUSAHAAN  BISNIS

A.     MENGENALI KEBUTUHAN KONSUMEN

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan pelaku bisnis ketika menentukan strategi pemasaran adalah mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan mengetahui apa yang diinginkan setiap pelanggan, tentunya Anda bisa menentukan produk atau jasa seperti apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Karenanya sebelum Anda memutuskan terjun di dunia usaha, penting bagi Anda untuk melakukan penelitian atau survey pasar untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang Anda bidik. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan cara sederhana untuk mengetahui minat pelanggan terhadap sebuah produk. Berikut kami informasikan beberapa cara untuk mengenali kebutuhan konsumen  Anda.
1.      Bertanya langsung kepada para konsumen
Strategi sederhana ini sering kita temui langsung di lapangan, namun sebagai konsumen kita tidak sadar bahwa sebenarnya sang pelaku usaha sedang melakukan survey pasar dengan cara paling sederhana untuk mengetahui minat dan kebutuhan para konsumen. Contohnya saja apabila kita membeli produk sabun mandi di toko kelontong, biasanya sang pedagang tak segan-segan menanyakan merek produk sabun yang kita inginkan sebelum mereka memberikan pelayanan. Ketahuilah bahwa dari pertanyaan tersebut, para pedagang warung kelontong bisa menentukan merek sabun apa saja yang paling banyak diminati para konsumen, sehingga di waktu yang akan datang mereka akan berbelanja merek sabun yang paling banyak dipilih konsumen.
2.      Jadilah konsumen bagi bisnis Anda sendiri
Memposisikan diri seolah-olah Anda adalah pelanggan bisnis Anda sendiri bisa cukup membantu para pelaku usaha untuk memahami sudut pandang setiap konsumen. Dengan strategi tersebut Anda bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya, jangan ragu  untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang Anda miliki, agar sudut pandang konsumen terhadap bisnis Anda bisa lebih baik.
3.      Kuisioner dan survey.
Tak jarang para pelaku usaha sengaja membuat kuisioner atau tabel survey untuk mengetahui apa saja keinginan konsumen dan mengukur seberapa besar kepuasan yang diperoleh setiap konsumen. Dalam menjalankan strategi ini Anda bisa membuat kuisioner ataupun survey dalam bentuk tertulis maupun interview secara langsung dengan para konsumen. Cara seperti ini mungkin sering kita temui ketika kita membeli sebuah produk di supermarket, dan ada petugas SPG (sales promotion girl) yang menanyakan data kita untuk melakukan survey pasar.
4.      Melihat data statistik pelanggan
Untuk mengetahui keinginan konsumen, Anda bisa menganalisa apakah konsumen anda puas terhadap produk yang dijual dengan melihat data statistik pelanggan. Jika mereka terus kembali dan berulang-ulang menggunakan produk atau jasa Anda, bisa diartikan bila produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Namun jika rata-rata konsumen hanya membeli produk Anda satu kali saja, maka perlu dipertanyakan lagi kualitas produk yang Anda pasarkan.
5.      Lakukan survey dari tenaga penjual yang Anda miliki
Keinginan setiap konsumen bisa Anda ketahui dari para tenaga penjual yang Anda miliki. Sebab, mereka adalah orang-orang yang paling mengerti apa yang menjadi keluhan konsumen dan mengetahui pula apa yang banyak dicari konsumen. Karena itu, jadikan tenaga sales sebagai tangan kanan Anda yang bisa membangun hubungan cukup kuat dengan konsumen.
B.     MENETAPKAN SASARAN DAN MERUMUSKAN STRATEGI
Penetapan tujuan bisnis  (business goals) berarti menetapkan tujuan-tujuan yang menjadi sasaran sebuah bisnis. Setiap bisnis memerlukan tujuan karena itu pembahasan dimulai dari aspek-aspek dasar penentuan tujuan organisasi. Selanjutnya, manajer juga perlu membuat keputusan tentang serangkaian tindakan atau program kerja yang bersifat komprehensif dan terintegrasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, penentuan program kerja atau strategi tersebut tidak mungkin dibuat berdasarkan satuan problem sementara atau hanya untuk memenuhi kebutuhan yang muncul seketika. Namun, penentuan program tersebut meliputi cakupan yang lebih luas dalam menghadapi perubahan lingkungan dan tantangan-tantangan yang muncul di masa mendatang.

1.      Penetapan Tujuan
Tujuan (goals) merupakan target kinerja, yang menjadi alat ukur keberhasilan atau kegagalan kinerja sesuai sasaran yang diharapkan dan direncanakan. sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya. Griffin dan Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi tersebut.
·         Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua tingkatan manajemen. Apabila semua karyawan sampai tingkat yang paling bawah mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapai perusahaan maka lebih kecil kemungkinan akan terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan.
·         Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Contohnya, apabila perusahaan menginginkan peningkatan pasar yang lebih besar pada satu tahun selanjutnya maka perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan ini.
·         Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk menentukan budaya perusahaan (corporate culture).
·         Penetapan Tujuan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan.
2.       Jenis-jenis Tujuan
Tujuan suatu perusahaan sangat terkait dengan aktivitas perencanaan strategis sebagai upaya Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah menetapkan sasaran (goal) – tujuan (objective) yang diharapkandan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Tujuan bisnis adalah sejumlah sasaran yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai oleh perusahaan. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila perusahaan mampu mengimplementasikan langkah langkah/ strategi yang tertuang di dalam perencanaan.
Adapun macam-macam strategi:
a.       Strategi Korporasi (Corporate strategy )
Adalah strategi untuk menentukan keseluruhan sikap langkah perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya , seperti : meningkatkan aktifitas/ investasi termasuk penghematan.
b.      Strategi Bisnis (Business / Competitive Strategy )
Strategi yang diambil pada level unit-unit usaha/ lini produk yang difokuskan pada peningkatan posisi saing perusahaan.
c.       Strategi Fungsional ( Functional Strategy )
Para manajer dalam bidang spesifik hanya memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan dengan menjadi seproduktif mungkin.
Menetapkan Sasaran Bisnis
Adalah pembentukan target, dimana organisasi dan manager mengukur keberhasilan dan kegagalan dari setiap level kegiatan.
Tujuan dari penetapan sasaran organisasi:
a.  Menyediakan arah dan pedoman bagi manajer pada semua level
b. Membantu perusahaan mengalokasikan sumberdaya, wilayah di mana diharapkan untuk tumbuh sebagai prioritas utama.
c.  Membantu menetapkan budaya perusahaan.
d.  Membantu manajer dalam menilai kinerja perusahaan.
Macam-macam sasaran:
Tujuan tiap perusahaan berbeda tergantung pada maksud dan misinya, terlepas dari hal tersebut, setiap perusahaan memiliki sasaran:
a.       Jangka Panjang
Adalah tujuan yang ingin dicapai dalamjangka waktuyang relatif panjang,secara umum biasanya 5 tahun atau lebih dimasa yang akan datang.
b.      Jangka Menengah
Adalah tujuan yang ingin dicapai dalamjangka waktu yang relatif lebih pendek, secara umum biasanya 1-5 tahun.
c.       Jangka Pendek
Adalah tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif pendek,secara umum biasanya kurang dari 1 tahun.
PERUMUSAN STRATEGI
Adalah penciptaan program yang luas untuk menetapkan dan mencapai sasaran organisasi. Langkah – langkah perumusan strategi
a.       Menetapkan Sasaran Strategis.
Sasaran strategis adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan. Setelah sasaran strategis ditetapkan biasanya perusahaan menempuh proses yang disebut analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Threat). SWOT adalah proses Identifikasi dan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan sebagai bagian dari perumusan strategi.
b.      Menganalisis organisasi dan lingkungannya.
Analisis lingkungan adalah proses analisis terhadap lingkungan usaha dari ancaman dan kesempatan organisasi. Analisis organisasi adalah proses analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan.
c.       Menyesuaikan organisasi dan lingkungannya.
Menyesuaikan ancaman dan kesempatannya terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah inti perumusan strategi.
TINGKATAN PERENCANAAN
a. Perencanaan Strategis
Merefleksikan keputusan-keputusan tentang alokasi sumberdaya, prioritas perusahaan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapaitujuan-tujuan strategis tersebut.
Biasanya dibuat oleh Dewan Direksi dan Manager Puncak.
b. Perencanaan Taktis
Perencanaan dengan rentang yang lebih pendek untuk mengimplementasikan aspek-aspek tertentu dari perencanaan strategis perusahaan yang biasanya dibuat oleh Manager Level Menengah Keatas
c. Perencanaan Operasional
Biasanya dibuat oleh manager level menengah kebawah untuk menentukan target2-target jangka pendek: harian, mingguan dan bulanan
PERENCANAAN KONTINJENSI DAN MANAJEMEN KRISIS
Terkait dengan lingkungan usaha yang sulit diprediksi, dan dapat menyebabkan masalah utama yang tidak diharapkan, perusahaan mengembangkan 2 metode perencanaan:
a. Perencanaan Kontinjensi
Menghargai kebutuhan untuk menemukan solusi pada aspek2 masalah tertentu
b. Manajemen Krisis
Adalah metode-metode organisasi terkait dengan hal-halyang bersifat darurat yang memerlukan penanganan segera.
C.     PROSES MANAJEMEN
Meliputi proses Perencanaan, pengorganisasia, Pengarahan, dan Pengendalian seluruh aspek organisasi: keuangan, fisik, manusia, sumber-sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
a.       PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses penentuan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan hal tersebut.
b.      PENGORGANISASIAN
Proses manajemen dalam menetapkan cara terbaik dalam rangka mengatur sumberdaya dan aktivitas organisasi, sehingga menjadi struktur yang padu.
c.       PENGARAHAN
Proses manajemen pengarahan dan pemotivasian karyawan agar sesuai dengan upaya pencapaian tujuan organisasi.
d.      PENGENDALIAN
Adalah proses manajemen yang memonitor kinerja organisasi untuk memastikan sesuai dengan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.
D.     TIPE MANAJER
Tingkatan Manajer:
a. Manajer Puncak
Manajer yang bertanggung jawab pada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan kinerja dan aktivitas perusahaan.
b. Manajer Menengah
Manajer yang bertanggung jawab pada pengimplementasian strategi kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak.
c.  Manajer Lini Pertama
Manajer yang bertanggung jawab langsung atas pekerjaan karyawan (supervisi)
Bidang-Bidang Manajemen
Kesemua tingkatan manajemen di atas bekerja pada berbagai bidang dalam suatu perusahaan, meliputi: Sumber daya Manusia, Informasi dan Keuangan, Operasional, Pemasaran.
a. Manajer Sumber Daya Manusia bertugas: Rekruitmen, Pelatihan, Evaluasi kinerja, dan Penentukan besarnya kompensasi bagi karyawan.
b. Manajer Informasi bertugas dan bertanggung jawab terkait: Perancangan dan Penerapan Sistem untuk menggabungkan, mengorganisasikan, dan mendistribusikan informasi.
c. Manajer Keuangan : Merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangan.
d.  Manajer Operasi terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab pada sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi, persediaan, dan pengawasan kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
e. Manajer Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
E.      DASAR KETERAMPILAN MANAJEMEN
Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan ketrampilan Teknis, Hubungan Manusia, Konseptual dan Pengambilan Keputusan serta Pengelolaan Waktu.
a.  Ketrampilan Teknis
Ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas khusus.
b.  Ketrampilan Hubungan Manusia
Ketrampilan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain
c.  Ketrampilan Konseptual
Ketrampilan terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak, mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
d.  Ketrampilan Pengambilan Keputusan
Kemampuan dalam identifikasi masalah, dan menentukan langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah.
e.  Ketrampilan Pengelolaan Waktu
Ketrampilan yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu secara produktif.
KEAHLIAN MANAJEMEN UNTUK ABAD KE DUA PULUH SATU
Pada abad 21 manajer dituntut untuk memiliki wawasan terhadap pasar asing dan kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mampu bersaing dalam lingkungan global.
F.     MANAJEMEN DAN BUDAYA KORPORASI
Budaya perusahaan meliputi pengalaman, kisah, kepercayaan dan norma-norma bersama yang memberikan ciri suatu organisasi yang akan membantu dalam menciptakan iklim kerja dan bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi.
MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA DAN MENGELOLA PERUBAHAN
Budaya perusahaan mempengaruhi budaya dan perilaku manajemen, untuk itu manajer harus memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya, menyalurkan budaya itu pada orang lain dalam organisasi dan dapat mempertahankan budaya tersebut. Jika harus mengubah budaya dapat ditempuh dengan tiga tahap:
a. Manajemen Puncak mengidentifikasi perubahan lingkungan sebagai tanggapan terbaik terhadap masalah yang dihadapi.
b.  Merumuskan visi perusahaan baru.
c.  Menetapkan sistem baru untuk menghargai dan memberikan kompensasi kepada karyawan yang mengukuhkan nilai baru perusahaan.


No comments: