June 14, 2014

Makalah Interpersonal Skill"Pengaruh Budaya Luar terhadap Nilai Komunikasi"

Makalah Interpersonal Skill
(Pengaruh Budaya Luar Terhadap Nilai Komunikasi)





KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME,karena dengan limpahan rahmat serta inayah-Nya,saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul”Pengaruh budaya luar terhadap nilai komunikasi” yang merupakan tugas dari Bapak Eko Raharjo selaku Dosen mata kuliah Intrapersonal skill.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pembuatan makalah ini,diantaranya;
1.      Bapak Eko Raharjo
2.      Ibu Siti Munirotun
3.      Orang tua kami
4.      Rekan-rekan TI_S1 A2 STMIK Sinar Nusantara
Saya menyadari bahwa makalah saya ini masih jauh dari kata kesempurnaan,untuk itu saya meminta kritik serta sarannya yang membangun dari semua pihak demi kesempurnan tugas selanjutnya.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Mei,2014

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tidaklah asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya perbedaan budaya di kalangan masyarakat kita,karena mengingat begitu luasnya wilayah Indonesia.Hal ini patutlah membuat kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi bangga akan kekayaan kebudayaan kita.Tetapi tanpa kita sadari kita sering mengabaikan faktor budaya dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dengan kita.Oleh karena itulah makalah yang berjudul”Pengaruh budaya luar terhadap nilai komunikasi”ini kami buat semoga dapat menambah wawasan kita dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang berbeda budaya dengan kita.
1.2       RUMUSAN MASALAH
1.2.1    Apa pengertian komunikasi dan budaya?
            1.2.2    Apa pengaruh faktor budaya dalam berkomunikasi?
            1.2.3    Apa peran faktor dalam berkomunikasi?
            1.2.4    Bagaimana memberdayakan faktor budaya untuk keefektifan komunikasi?
1.2.5    Apa implikasi faktor budaya dalam berkomunikasi bagi  Interpesonal skill?
1.3       TUJUAN PENULISAN
1.3.1    Mengetahui pengertian komunikasi dan budaya.
1.3.2    Mengetahui pengaruh faktor budaya dalam berkomunikasi.
1.3.3    Mengetahui peran faktor budaya dalam berkomunikasi.
1.3.4    Mengetahui bagaimana memberdayakan faktor budaya untuk keefektifan berkomunikasi.
1.3.5    Mengetahui implikasi faktor budaya dalam berkomunikasi bagi Interpersonal skill.

BAB 11
PEMBAHASAN
 2.1 PENGERTIAN BUDAYA DAN KOMUNIKASI
Untuk dapat mengetahui kaitan budaya dalam berkomunikasi didalam pembahasan ini terlebih dahulu akan kami uraikan definisi dari budaya dan komunikasi.
1.1.1    Pengertian Budaya
Menurut Koentjoroningrat,budaya adalah “segala hasil daya cipta rasa dan karya manusia yang dijadikan milik diri seseorang dalam masyarakat dengan cara belajar.(Koentjoroningrat 1988) kebudayaan diartikan sebagai wujudnya,yaitu mencakup keseluruhan dari gagasan,kelakuan dan hasil-hasil kelakuan.Kata budaya dipergunakan dalam berbagai pembahasan dan ini dikarenakan luasnya aspek kehidupan yang disentuh.Murdock(1978)mendeskripsikan budaya dalam tujuh puluh sembilan ragam aspek kehidupan,yang oleh Barry(1980)dikategorikan ulang hingga dapat teringkas menjadi delapan aktivitas kehidupan .Kedelapan kategori tersebut adalah;
1.      Karakteristik umum
2.      Makanan dan pakaian
3.      Rumah dan teknologi
4.      Ekonomi dan transportasi
5.      Aktivitas individual dan keluarga
6.      Komunitas dan pemerintahan
7.      Kesejahteraan,religi,dan ilmu pengetahuan
8.      Seks dan lingkungan kehidupan
Daftar kategori diatas secara jelas menunjukkan betapa kompleksnya budaya sebagai sebuah konsep.Budaya menyentuh semua aspek kehidupan.
2.1.2     Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap,perilaku dan tindakan yang trampil dari manusia(communication involves both attides and skills).Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi social kalau tidak berkomunikasi dengan cara melalui pertukaran informasi,ide-ide,gagasan,maksud,serta emosi yang dinyatakan dalam symbol-symbol dengan orang lain.
Komunikasi manusia itu dapat dipahami sebagai interaksi antar pribadi melalui pertukaran symbol-symbol linguistic,misalnya symbol verbal dan non verbal.Seperti kata Mehrabian(1972)55% dari komunikasi manusia dinyatakan dalam symbol non verbal,38% melalui nada suara,dan 7% komunikasi yang efektif dinyatakan melalui kata-kata.Symbol-symbol itu dinyatakan melalui system yang langsung seperti tatap muka atau(tulisan,visual,aural).Melalui pertukaran  dan symbol-symbol yang sama dalam menjelaskan informasi,gagasan dan emosi diantara itulah akan lahir kesamaan nama atas fikiran,perasaan,dan perbuatan.
2.2  PENGARUH FAKTOR BUDAYA DALAM BERKOMUNIKASI.
          Komunikasi pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari konteks social budaya masyarakat penuturnya karena selain merupakan fenomena social,komunikasi juga merupakan fenomena budaya sebagai fenomena social.Bahasa merupakan suatu bentuk perilaku social yang digunakan sebagai sarana komuniasi dengan melibatkan sekurang-kurangnya dua orang peserta.Oleh karena itu,berbagai faktor social yang berlaku dalam komunikasi,seperti hubungan peran diantara peserta komunikasi,tempat komunikasi berlangsung,tujuan komunikasi,situasi komunikasi,status social,pendidikan,usia,dan jenis kelamin peserta komuniasi,juga berpengaruh dalam penggunaan bahasa.Sementara itu,sebagai fenomena budaya,komunikasi selain merupakan salah satu unsur budaya,juga merupakan sarana untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya masyarakat penuturnya.Oleh karena itu,mempelajari bahasa Indonesia lebih lagi bagi para penutur asing,berarti pula mempelajari dan menghayati perilaku dan tata nilai social budaya yang berlaku dalam masyarakat Indonesia.Kenyataan tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pengajaran komunikasi sudah semestinya pengajar tidak terjebak pada pengutamaan materi yang berkenaan dengan aspek-aspek kebebasan semata tanpa melibatkan berbagai aspek social budaya yang melatari penggunaan bahasa.Dalam hal ini,jika pengajaran bahasa itu hanya dititik beratkan pada penguasaan aspek-aspek kebahasaan semata.Hasilnya hanya akan melahirkan siswa yang mampu menguasai materi,tetapi tidak mampu berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya.Pengajaran bahasa yang demikian tentu tidak dapat dikatakan berhasil,lebih-lebih jika diukur dengan pendekatan komutatif,Dengan perkataan lain,kemampuan berkomunikasi secara baik dan benar itu menyaratkan adanya penguasaan terhadap aspek-aspek kebahasaan dan juga pengetahuan terhadap aspek-aspek soial budaya yang menjadi konteks penggunaan komunikasi.
2.3  FUNGSI FAKTOR BUDAYA DALAM BERKOMUNIKASI
2.3.1 Fungsi pribadi
          Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui komunikasi yang bersumber dari seorang individu,antara lain untuk;
1.      Menyatakan identitas social
Dalam komunikasi budaya dapat menunjukkan beberapa perilaku komunikan yang digunakan untuk menyatakan identitas diri maupun identitas social.
2.      Menyatakan integrasi social
Inti konsep integrasi social adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi dan antar kelompok namun tetap menghargai perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan.
3.      Menambah pengetahuan
Sering kali komunikasi antar pribadi maupun antar budaya dapat menambah pengetahuan bersama dan adanya saling mempelajari kebudayaan masing-masing antara komunikator dan komunikan.
4.      Melepaskan diri/jalan keluar
Hal yang sering kita lakukan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi.
2.3.2  Fungsi social
Fungsi social adalah fungsi –fungsi komunikasi yang bersumber dari faktor budaya yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari interaksi social,diantaranya berfungsi sebagai berikut;
1.Pengawasan       
Praktek berkomunikasi antar budaya di antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan “ perkembangan “ tentang lingkungan .Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda. Akibatnya adalah kita turut mengawasi perkembangan sebuah peristiwa dan berusaha mawas diri seandainya peristiwa itu terjadi pula dalam lingkungan kita.

2. Menjembatani

Dalam proses komunikan antar pribadi, termasuk komunikasi antar budaya ,maka fungsi komunikasi yang dilakukan antar dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan diantara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan.,keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama.

3. Sosialisasi nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai nilai kebudayaan suatu masyarakat ke masyarakat lain . Dalam komunikasi antar budaya seringkali tampil perilaku non verbal yang kurang dipahami namun yang lebih penting daripadanya adalah bagaimana kita menangkap nilai yang terkandung dalam gerakan tubuh ,gerakan imaginer dari tarian tarian tersebut.

4. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya . American fun yang sering ditampilkan TVRI memberikan gambaran tentang bagaimana orang orang sibuk memanfaatkan waktu luang untuk mengunjungi teater dan menikmati suatu pertunjukan humor. Menonton Qosidah yang ditampilkan oleh anak anak sebuah pesantren mungkin kurang disukai oleh mereka yang suka music klasik , namun kalau anda menonton dengan mental menikmati maka tampilan qosidah tidak mengganggu anda.
2.4 MEMBERDAYAKAN FAKTOR BUDAYA UNTUK KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI
           Berbagai pendapat,seperti yang dikemukakan oleh Hymes(1971),Canale dan Swain(1980),Saville-Troike(1982:25),Canale(1990),menyiratkan kebersamaan pandangan bahwa kompetensi komunikatif tidak hanya mencakup pengetahuan tentang bahasa,tetapi juga mencakup kemampuan menggunakan bahasa itu sesuai dengan konteks budayanya.Jadi, kompetensi komunikatif itu tidak hanya berisi pengetahuan tentang masalah kegramatikaan suatu ujaran, tetapi juga berisi pengetahuan tentang patut atau tidaknya suatu ujaran itu digunakan menurut status komunikator dan komunikan, ruang dan waktu pembicaraan, derajat keformalan, medium yang digunakan, pokok pembicaraan, dan ranah yang melingkupi situasi pembicaraan itu. kompetensi komunikatif itu tidak hanya berisi pengetahuan tentang masalah kegramatikaan suatu ujaran, tetapi juga berisi pengetahuan tentang patut atau tidaknya suatu ujaran itu digunakan menurut status komunikator dan komunikan, ruang dan waktu pembicaraan, derajat keformalan, medium yang digunakan, pokok pembicaraan, dan ranah yang melingkupi situasi pembicaraan itu.
      Pandangan tersebut mengisyaratkan bahwa faktor-faktor budaya yang menjadi konteks penggunaan komunikasi merupakan hal yang perlu diketahui oleh para komunikator agar mereka dapat berkomunikasi secara baik dan benar dalam situasi yang sebenarnya.Pemberdayaan faktor budaya dalam komunikasi sangatlah penting untuk keefektifan komunikasi sehingga komunikator sebaiknya mempelajari aspek aspek budaya yang menunjang keefektifan komunikasi dengan komunikan,di antaranya sebagai berikut :

1. Benda-benda budaya (artifact)

2. Gerak-gerik anggota badan (kinesics)

3. Adat-istiadat atau kebiasaankebiasaan yang berlaku di masyarakat

4. Sistem nilai yang berlaku di masyarakat

5. Sistem religi yang dianut masyarakat

6. Mata pencarian penduduk
7. Kesenian
8. Pemanfaatan waktu
9. Cara berdiri, cara duduk, dan cara menghormati orang lain
10. Sopan santun, termasuk penggunaan eufemisme
11. Gotong royong dan tolong-menolong
12. Ramah tamah, tegur sapa, basa-basi
13. Jarak fisik ketika berkomunikasi (proxemics)
14. Kontak pandangan mata ketika berkomunikasi
15. Penyentuhan (kinesthesics)
16. Pujian
17. Hal-hal yang tabu dan pantang

2.5 Pengaruh Faktor Budaya Pada Anak-anak dan Remaja
2.5.1  Pengaruh Faktor Budaya Pada Anak Dalam Komunikasi
Pada dasarnya ketika masih anak anak proses yang paling sering dilakukan adalah kegiatan meniru segala sesuatu yang dilakukan oleh orang dewasa tidak terkecuali dalam hal berkomunikasi. Pengaruh faktor budaya dimana orang tua anak tersebut tinggal sangat mempengaruhi komunikasinya dengan orang lain. Komunikasi pada anak anak akan bisa cepat efektif apabila sejak kecil anak anak sudah diajari cara berkomunikasi yang baik oleh orang tuanya. Jadi faktor budaya dalam berkomunikasi yang sangat mempengaruhi anak anak adalah budaya yang dibawa orang tua serta dicontohkan,sehingga akan ditiru oleh anak-anak dalam berkomunikasi
2.5.2 Pengaruh Faktor Budaya Pada Remaja Dalam Komunikasi.
      Faktor budaya yang sangat mendominasi komunikasi remaja adalah faktor budaya pergaulan sehari hari,yaitu budaya lingkungan budaya dimana seorang remaja itu kerap berinteraksi,baik dengan teman,keluarga,orang yang lebih tua darinya. Kita misalkan saja ada dua remaja yang berasal dari pulau jawa dan daerah yang sama pula,tetapi cara berkomunikasi mereka sangatlah sangat bertolak belakang. Si A penuh sopan santun dengan tutur bahasa yang halus kepada lawan bicaranya,terlebih lagi apa bila lawan bicaranya lebih tua dari dia. Lain lagi dengan si B yng senantiasa berkomunikasi dengan nada kasar dan intonasi tinggi serta tingkah laku yang kurang sopan dan bahkan bisa dikatakan kurang ajar. Setelah dianalisis ternyata lingkungan pergaualan antara keduanya sangatlah berbeda si A sering bergaul dengan remaja yang berada dilingkungan yang baik,yang masih perduli akan sopan santun sedangkan si B bergaul ditempat sangat tidak kondusif(lingkungan yang kurang sehat)dengan remaja lain yang tidak kalah nakalnya dengan dia.Oleh karena itulah dapat disimpulkan bahwa faktor budaya yang lebih besar mempengaruhi komunikasi remaja adalah faktor budaya pergaulannya.

2.6 MANFAAT MEMPELAJARI FAKTOR BUDAYA DALAM KOMUNIKASI BAGI INTERPERSONAL SKILL                 
Sebagai seorang konselor haruslah siap jika seandainya dihadapkan dengan konseli yang berasal dari berbagai daerah yang mungkin daerah asal konseli tersebut asing bagi seorang tersebut. Oleh karena itu konselor haruslah senantiasa membuka mata akan budaya yang berbeda dengan budaya dirinya,dan senantiasa mengaktualisasi diri dengan mempelajari faktor faktor budaya yang dimiliki oleh konselinya. Tujuan dari konselor mempelajari faktor faktor budaya yang dimiliki konseli antara lain adalah :
1. Agar komunikasi yang kita lakukan dengan konseli berjalan efektif.
2. Agar konselor mudah memberikan layanan yang dibutuhkan oleh konseli.
3. Agar konselor lebih cepat diterima oleh konselinya
4. Mudah membangun kepercayaan dari konseli.
5. Mencegah salah bersikap atau bertutur kepada konseli yang ditangani.
6. Dapat menimbulkan kesan yang baik untuk konseli dsb.

BAB 111      
PENUTUP
 3.1 Kesimpulan
          Faktor budaya sangatlah penting dan berpengaruh besar dalam komunikasi.Agar informasi yang disampaikan komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan hendaknya sedikit komuniator mengerti latar belakang budaya komunikan.Demikian juga konselor agar proses konseling dapat berjalan sesuai harapan maka hendaknya konselor benar-benar mempelajari faktor budaya yang dimiliki konselinya.Karena inti dari komunikasi adalah adanya kesamaan topic dan keselarasan persepsi tentang apa yang diinformasikan dari komunikator kepada komunikan.
3.2 Saran
          Makalah yang saya buat ini sesungguhnya masihlah jauh banyak kekurangan jika dibandingkan dengan materi tentang faktor budaya dalam komunikasi yang harus kita pelajari bersama. Oleh karena itu saran dari saya selaku penyusun makalah,bagi siapa saja pembaca yang ingin mengembangkan makalah saya ini,hendaklah lebih banyak mencari sumber referensi dari berbagai macam media,baik tulis maupun media cetak demi pencapaian kesempurnaan yang diharapkan. 

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H.Abu.1999.Psikologi Sosial. Jakarta : PT . Rineka Cipta.
Liliweri,Alo.2003,Dasar-Dasar Komunukasi Antar Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Mustafa, Hasan. 2004. Perspektif dalam Psikologi Sosial {OnLine}.
Soekanto, Soerjono.1984.Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat.
Jakarta: Penerbit Radar Jaya Ofsett.




No comments: