fatikacun.blogspot.com - Sebagai seorang pelajar ataupun
mahasiswa tentu tugas utamanya ialah belajar. Namun, jika kita terlalu focus
pada mata pelajaran ataupun matakuliah, bukannya kita menjadi pinter eh malah
sebaliknya kita akan menjadi stress karena banyaknya tugas yang harus kita
selesaikan dalam deadline tentunya. Maka
dari itu ada baiknya jika kita membagi waktu untuk belajar dan ada waktu untuk
membantu orang tua. Jangan sampai karena tugas utama kita, maka tugas yang lain
dikesampingkan. Ya, salah satu tugas tersebut ialah membantu orang tua.
Tentunya dalam hal ini perlu digaris bawahi membantu orang tua disini maksudnya
ialah kita membantu orang tua sekaligus kita refreshing.
Jangan lupa kunjungi caramemasakrica-rica.blogspot.com, baca juga postingan yang sebelumnya:
Kritik itu membangun atau mematahkan semangat seseorang?
Jangan lupa kunjungi caramemasakrica-rica.blogspot.com, baca juga postingan yang sebelumnya:
Kritik itu membangun atau mematahkan semangat seseorang?
Gambar diambil dari loveheaven07.com |
Salah satu contoh misalnya, saya
adalah anak dari seorang petani. Ya, anda tahu bukan? bahwa petani itu
bekerjanya di sawah, setiap hari terkena panas teriknya matahari. Ya hal itu
sudah biasa dirasakannya setiap hari. Namun, pekerjaan pokok orang tuaku ialah
berdagang. Nah, kebetulan orang tuaku memiliki sawah maka dari itu kami
manfaatkan sawah tersebut untuk mencari penghasilan tambahan. Begitu juga
dengan saya, walaupun saya kuliah saya juga menjadi conten writer disalah satu
web saya bekerja. Makanya terkadang sayapun jarang update blog pribadi saya.
Sejak kecil, saya sudah terbiasa
hidup sederhana. Ya, kalaupun sekarang saya hidup sendiri di perantauan
misalnya, saya yakin, saya bisa hidup. Saya sengaja menulis pengalaman saya ini
karena saya ingin mengajak pelajar ataupun mahasiswa di manapun anda berada,
“Janganlah kalian bergantung pada orang tua!”. Bagi anda yang merasa menjadi
orang tua, jadilah orang tua yang bijak, apalagi seorang ibu. Ibu itu akan
menjadi panutan untuk anak-anaknya, coba bayangkan saja apa yang akan terjadi
jika Ibu kita memberikan contoh yang gak baik buat anak-anaknya? Ya, sudah
hancurlah suatu bangsa. Karena anak itu merupakan generasi penerus bangsa.
Perlu diketahui bahwa didikan orang tua sejak dini itu sangat
berdampak besar dalam membentuk karakter dan pribadi si anak. Sebagai
contohnya, mohon maaf disini bukannya saya mengumbar aib orang lain. Namun,
cerita ini sengaja saya tulis untuk membuka mata anda semua. Singkat
cerita, saya memiliki saudara yang
sekarang tinggal di kota X. Saudara saya tersebut tak lain dan tak bukan ialah
keluarga paman saya sendiri. Keluarga ini memiliki 2 anak, laki-laki dan
perempuan. Anak yang pertama lelaki dan sekarang dia menjadi polisi di ibu
kota. Anak yang kedua sekarang masuk SMA di kota X. Secara kasat mata kedua
anak ini memiliki fisik yang normal dengan orang lain dan terlihat pendiam bagi
orang yang belum mengenalnya. Namun, setelah kenal baik dengan mereka maka anda
akan tahu sebagaimana “ BAIKNYA “ mereka.
Keluargaku merupakan korban dari
kejahatan mereka(gak terlalu jahat si cuma menyakitkan hati). Terkadang aku berfikir
kok bisa ya? Ada orang seperti itu dan yang paling mengecewakan orang-orang itu
masih kerabatku. Sebenarnya mereka itu orang yang baik, hanya saja mereka itu
terlalu sombong dan memiliki gaya hidup menengah ke atas. Coba bayangkan saja,
setiap lebaran pasti pulang ke kampung selama paling tidak 2 minggu bahkan
lebih, dan selama itu pula mereka selalu kerumahku untuk meminjam motor dan
selama itu juga motorku dipakainya. Padahal, dirumahnya ada motor, ya kalau
dibandingkan dengan motorku ya jauh. Ada lagi kejadian, aku, adikku dan dita
nama sodaraku itu pergi ke Balekambang, Surakarta. Nah, kebetulan balekambang
tempatnya jauh dari kampungku, karena kita naik motor tentu harus memakai helm
bukan? helm yang ku pakai Mds, adikku pakai Vog, dan masih ada satu helm lagi
yang agak butut ntah apa merknya. Ketika aku berikan helm yang butut itu ke
dita dia sama sekali gak mau makai malah di letakkan didepannya. Kemudian aku
hampiri adikku untuk melepas helmnya dan diberikan ke dita, malah dia ngomong
enak-enak aja mbak, orang motor, helm semua itu milik kita kok, masih untung
dia kita ajak jalan-jalan. Ya mendengar hal itu, mau bagaimana lagi mau gak mau
aku lepas helmku dan ku berikan ke dita, lalu dita memakai helmku, aku memakai
helm yang butut. Yawes, aku gak papa kok…
Ada lagi suatu ketika ibunya dita
ngajak lina(adikku) pergi kepasar untuk
membeli gula, mie, minyak dan lain sebagainya, padahal dita ada dirumah. Kenapa
gak ngajak Dita? Ya, betul sekali karena Lina diajak untuk membawakan semua
barang belanjaannya, kalau Dita mana mau? gengsilah. Namun, lagi lagi adikku yang menjadi korban
bulekku(untung aku gak dirumah). Adikku yang disuruh membawa barang belanjan
itu semua, dan bulekku hanya membawa dompet saja sambil berjalan beli ini, beli
itu. Didalam hatinya adikku berfikir, ya allah ni bulekku kok gak bantuin aku
bawa barangnya ya? Padahal barang ini semua punya dia, kan aku hanya
membantunya kok aku jadi terkesan seperti pembantunya. Adikku bercerita seperti
itu kurang lebihnya. Adikku juga berkata,” Mbak
kok keluarga awake dewe gor dimanfaatke tok yo kat dek ben? “( Kak, kok
keluarga kita hanya dimanfaatkan saja ya dari dulu?). Menanggapi akan hal ini
aku hanya bisa terdiam dan merenung, tapi, bapakku bilang,”sudah, yang waras
yang mengalah, memang bulekmu dan anak-anaknya kayak gitu dari dulu gengsinya
besar dan sedikit sombong”. Aku sih gak papa ya, aku gak peduli mau dia sombong atau apa lah terserah!!! Tapi
ya jangan manfaatin kebaikan keluargaku..!!! dan tahukah anda? Hal seperti itu
terus berlaku setiap tahun, dan Bapakku gak tegas terhadap sodaranya sendiri,
malah dia bilang,” Sebenarnya aku kasihan sama kamu nak?”. Ya, aku tahu sih
bapakku kayak gitu karena dia hormatin pamanku. Pamanku itu orang yang baik
tapi sayang mempunyai istri yang seperti itu. Aku akui, memang bulekku itu
cantiknya luar biasa, tapi apa artinya cantik jika hatinya tak secantik
wajahnya?
Coba bayangkan saja, seandainya
dia tinggal bersama keluarganya dikampung, bisa Stresssss aku ya…. Gak ibu, gak
anak nyusahin aja bisanya. Suruh ini, suruh itu, emang keluargaku itu
kacungmu!!!. Keluargaku baik dengan kamu karena keluargaku hormati suamimu, gak
lebih!. Namun, bagaimanapun mereka tetaplah saudaraku, di bulan yang fitri ini
aku dan keluargaku sudah memaafkan mereka(Namun aku gak akan pernah lupa apa
yang sudah mereka lakukan terhadap keluargaku) dan kami berdoa semoga mereka
berubah.
Nah, berdasarkan cerita diatas
kita bisa simpulkan bukan? bahwa setiap orang yang hidup dimuka bumi ini
memiliki beragam karakter dan tentunya karakter orang yang satu berbeda dengan
karakter orang yang lainnya. Maka dari itu, kita juga harus sabar dalam
menghadapi segala sesuatu, dan yang paling penting ialah “KITA HARUS MEMILIKI
SIKAP TEGAS!!!DALAM MENENTUKAN SEGALA SESUATU, KALAU KITA GAK MAU LAKUIN YA
SUDAH JANGAN DILAKUIN, BIARKAN SAJA ORANG BENCI KITA, YANG PENTING KITA GAK
MEMBENCINYA”. Kita harus sabar, ya walaupun kita tahu sabar itu memang susah
namun bukan berarti kita gak bisa sabar bukan? Buat anda, siapa saja yang
membaca tulisan saya ini, saya berharap banyak agar anda berfikir dan
merenunglah sejenak, Sebenarnya apa yang anda cari di dunia ini? Adakah anda
memberikan kehidupan atau mengambil kehidupan di lingkungan disekitar anda?
No comments:
Post a Comment