July 25, 2015

Seperti Apa Hidup yang Kau Inginkan?

Seperti Apa Hidup yang Kau Inginkan?

fatikacun.blogspot.com - Sebagai seorang pelajar ataupun mahasiswa tentu tugas utamanya ialah belajar. Namun, jika kita terlalu focus pada mata pelajaran ataupun matakuliah, bukannya kita menjadi pinter eh malah sebaliknya kita akan menjadi stress karena banyaknya tugas yang harus kita selesaikan dalam deadline tentunya.  Maka dari itu ada baiknya jika kita membagi waktu untuk belajar dan ada waktu untuk membantu orang tua. Jangan sampai karena tugas utama kita, maka tugas yang lain dikesampingkan. Ya, salah satu tugas tersebut ialah membantu orang tua. Tentunya dalam hal ini perlu digaris bawahi membantu orang tua disini maksudnya ialah kita membantu orang tua sekaligus kita refreshing.
Jangan lupa kunjungi caramemasakrica-rica.blogspot.com, baca juga postingan yang sebelumnya: 
Kritik itu membangun atau mematahkan semangat seseorang?
Pelajar, Mahasiswa, kisah kehidupan, motivasi hidup
Gambar diambil dari loveheaven07.com
Salah satu contoh misalnya, saya adalah anak dari seorang petani. Ya, anda tahu bukan? bahwa petani itu bekerjanya di sawah, setiap hari terkena panas teriknya matahari. Ya hal itu sudah biasa dirasakannya setiap hari. Namun, pekerjaan pokok orang tuaku ialah berdagang. Nah, kebetulan orang tuaku memiliki sawah maka dari itu kami manfaatkan sawah tersebut untuk mencari penghasilan tambahan. Begitu juga dengan saya, walaupun saya kuliah saya juga menjadi conten writer disalah satu web saya bekerja. Makanya terkadang sayapun jarang update blog pribadi saya.

Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana. Ya, kalaupun sekarang saya hidup sendiri di perantauan misalnya, saya yakin, saya bisa hidup. Saya sengaja menulis pengalaman saya ini karena saya ingin mengajak pelajar ataupun mahasiswa di manapun anda berada, “Janganlah kalian bergantung pada orang tua!”. Bagi anda yang merasa menjadi orang tua, jadilah orang tua yang bijak, apalagi seorang ibu. Ibu itu akan menjadi panutan untuk anak-anaknya, coba bayangkan saja apa yang akan terjadi jika Ibu kita memberikan contoh yang gak baik buat anak-anaknya? Ya, sudah hancurlah suatu bangsa. Karena anak itu merupakan generasi penerus bangsa.

Perlu diketahui bahwa  didikan orang tua sejak dini itu sangat berdampak besar dalam membentuk karakter dan pribadi si anak. Sebagai contohnya, mohon maaf disini bukannya saya mengumbar aib orang lain. Namun, cerita ini sengaja saya tulis untuk membuka mata anda semua. Singkat cerita,  saya memiliki saudara yang sekarang tinggal di kota X. Saudara saya tersebut tak lain dan tak bukan ialah keluarga paman saya sendiri. Keluarga ini memiliki 2 anak, laki-laki dan perempuan. Anak yang pertama lelaki dan sekarang dia menjadi polisi di ibu kota. Anak yang kedua sekarang masuk SMA di kota X. Secara kasat mata kedua anak ini memiliki fisik yang normal dengan orang lain dan terlihat pendiam bagi orang yang belum mengenalnya. Namun, setelah kenal baik dengan mereka maka anda akan tahu sebagaimana “ BAIKNYA “ mereka.

Keluargaku merupakan korban dari kejahatan mereka(gak terlalu jahat si cuma menyakitkan hati). Terkadang aku berfikir kok bisa ya? Ada orang seperti itu dan yang paling mengecewakan orang-orang itu masih kerabatku. Sebenarnya mereka itu orang yang baik, hanya saja mereka itu terlalu sombong dan memiliki gaya hidup menengah ke atas. Coba bayangkan saja, setiap lebaran pasti pulang ke kampung selama paling tidak 2 minggu bahkan lebih, dan selama itu pula mereka selalu kerumahku untuk meminjam motor dan selama itu juga motorku dipakainya. Padahal, dirumahnya ada motor, ya kalau dibandingkan dengan motorku ya jauh. Ada lagi kejadian, aku, adikku dan dita nama sodaraku itu pergi ke Balekambang, Surakarta. Nah, kebetulan balekambang tempatnya jauh dari kampungku, karena kita naik motor tentu harus memakai helm bukan? helm yang ku pakai Mds, adikku pakai Vog, dan masih ada satu helm lagi yang agak butut ntah apa merknya. Ketika aku berikan helm yang butut itu ke dita dia sama sekali gak mau makai malah di letakkan didepannya. Kemudian aku hampiri adikku untuk melepas helmnya dan diberikan ke dita, malah dia ngomong enak-enak aja mbak, orang motor, helm semua itu milik kita kok, masih untung dia kita ajak jalan-jalan. Ya mendengar hal itu, mau bagaimana lagi mau gak mau aku lepas helmku dan ku berikan ke dita, lalu dita memakai helmku, aku memakai helm yang butut. Yawes, aku gak papa kok…

Ada lagi suatu ketika ibunya dita ngajak lina(adikku)  pergi kepasar untuk membeli gula, mie, minyak dan lain sebagainya, padahal dita ada dirumah. Kenapa gak ngajak Dita? Ya, betul sekali karena Lina diajak untuk membawakan semua barang belanjaannya, kalau Dita mana mau? gengsilah.  Namun, lagi lagi adikku yang menjadi korban bulekku(untung aku gak dirumah). Adikku yang disuruh membawa barang belanjan itu semua, dan bulekku hanya membawa dompet saja sambil berjalan beli ini, beli itu. Didalam hatinya adikku berfikir, ya allah ni bulekku kok gak bantuin aku bawa barangnya ya? Padahal barang ini semua punya dia, kan aku hanya membantunya kok aku jadi terkesan seperti pembantunya. Adikku bercerita seperti itu kurang lebihnya. Adikku juga berkata,” Mbak kok keluarga awake dewe gor dimanfaatke tok yo kat dek ben? “( Kak, kok keluarga kita hanya dimanfaatkan saja ya dari dulu?). Menanggapi akan hal ini aku hanya bisa terdiam dan merenung, tapi, bapakku bilang,”sudah, yang waras yang mengalah, memang bulekmu dan anak-anaknya kayak gitu dari dulu gengsinya besar dan sedikit sombong”. Aku sih gak papa ya, aku gak peduli  mau dia sombong atau apa lah terserah!!! Tapi ya jangan manfaatin kebaikan keluargaku..!!! dan tahukah anda? Hal seperti itu terus berlaku setiap tahun, dan Bapakku gak tegas terhadap sodaranya sendiri, malah dia bilang,” Sebenarnya aku kasihan sama kamu nak?”. Ya, aku tahu sih bapakku kayak gitu karena dia hormatin pamanku. Pamanku itu orang yang baik tapi sayang mempunyai istri yang seperti itu. Aku akui, memang bulekku itu cantiknya luar biasa, tapi apa artinya cantik jika hatinya tak secantik wajahnya?

Coba bayangkan saja, seandainya dia tinggal bersama keluarganya dikampung, bisa Stresssss aku ya…. Gak ibu, gak anak nyusahin aja bisanya. Suruh ini, suruh itu, emang keluargaku itu kacungmu!!!. Keluargaku baik dengan kamu karena keluargaku hormati suamimu, gak lebih!. Namun, bagaimanapun mereka tetaplah saudaraku, di bulan yang fitri ini aku dan keluargaku sudah memaafkan mereka(Namun aku gak akan pernah lupa apa yang sudah mereka lakukan terhadap keluargaku) dan kami berdoa semoga mereka berubah.

Nah, berdasarkan cerita diatas kita bisa simpulkan bukan? bahwa setiap orang yang hidup dimuka bumi ini memiliki beragam karakter dan tentunya karakter orang yang satu berbeda dengan karakter orang yang lainnya. Maka dari itu, kita juga harus sabar dalam menghadapi segala sesuatu, dan yang paling penting ialah “KITA HARUS MEMILIKI SIKAP TEGAS!!!DALAM MENENTUKAN SEGALA SESUATU, KALAU KITA GAK MAU LAKUIN YA SUDAH JANGAN DILAKUIN, BIARKAN SAJA ORANG BENCI KITA, YANG PENTING KITA GAK MEMBENCINYA”. Kita harus sabar, ya walaupun kita tahu sabar itu memang susah namun bukan berarti kita gak bisa sabar bukan? Buat anda, siapa saja yang membaca tulisan saya ini, saya berharap banyak agar anda berfikir dan merenunglah sejenak, Sebenarnya apa yang anda cari di dunia ini? Adakah anda memberikan kehidupan atau mengambil kehidupan di lingkungan disekitar anda?





No comments: